Imran: Jangan Pertentangkan Syariat, Budaya dan Pendidikan Dalam Pengembangan Kreativitas Anak Muda
LHOKSEUMAWE – Selama ini pelaksanaan kegiatan kreativitas anak muda itu terhalang karena sering kali mempertentangkan syariat, budaya dan pendidikan. Padahal semuanya bisa dijalankan dengan bersamaan secara harmoni, sehingga tidak ada yg perlu dikesampingkan.
Pesan tersebut disampaikan Pj Walikota Lhokseumawe, Dr Drs Imran, M.Si MA CD saat membuka Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah (POMDA) Aceh 2023 di Universitas Malikussaleh, Minggu (17/9/23).
“Ini merupakan tantangan bagi perguruan tinggi untuk menyuarakannya. Kereatifitas dan inovasi kaum muda harus disalurkan secara positif, jangan terus dipertentangkan,” Ucapnya.
Aceh ditandai dengan 3 keistimewaannya, yaitu pelaksanaan syariat Islam, adat istiadat dan budaya, serta keistimewaan dalam bidang pendidikan.
“Melalui momen ini, kita hiasi keistimewaan Aceh dengan prestasi jangan sampai keistimewaan Aceh pudar. Perguruan tinggi adalah salah satu pembentuk atlet-atlet profesional," lanjut Imran.
POMDA Aceh 2023 merupakan sebuah ajang kompetisi olahraga yang melibatkan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dalam lingkup provinsi Aceh untuk mengejar impian, dan menciptakan sejarah dalam dunia olahraga.
“Harus menjunjung tinggi sportifitas dan berkompetisi secara jujur. Kami juga berharap agar semua peserta dan official merasa di rumah saat berada di Kota Lhokseumawe,” terangnya.
Dalam menutup sambutannya, Pj Walikota Imran memberikan apresiasi penghargaan tinggi kepada Unimal, yang menjadi tuan rumah tahun ini.
Agenda POMDA Aceh 2023 berlangsung selama 7 hari, dengan 14 cabang olahraga yang diikuti oleh 1.013 atlet dari 28 perguruan tinggi se-Provinsi Aceh baik negeri maupun swasta.
POMDA dilaksanakan untuk menyahuti pelaksanaan POMNAS (Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional) di bawah naungan Kemendikbudristek Ke XVIII Tahun 2023 yang akan diselenggarakan di Kalimantan Selatan. [FR]