Pj. Walikota Dorong Masyarakat Agar berperilaku Hidup Sehat

Penulis : Penulis
Editor : Tim Editor Marjinal
Jan 30, 2023 10:00
0

Pj. Walikota Dorong Masyarakat Agar berperilaku Hidup Sehat
Pj. Walikota Lhokseumawe, Dr. Imran turun langsung memimpin gotong royong di Kota Lhokseumawe - Foto : Humas Lswe

LHOKSEUMAWE - Kesehatan masyarakat menjadi prioritas Pemerintah Kota Lhokseumawe di bawah kepemimpinan Dr. Drs. Imran. M.Si., MA., Cd.

Terkait kebersihan Imran bersikap tegas dan keras tidak hanya kepada masyarakat namun juga kepada jajarannya. 

Perilaku hidup sehat diawali dengan mejaga kebersihan lingkungan, ia turun langsung ke kawasan kumuh dan turun ke selokan untuk member contoh dan mendorong masyarakat agar terlibat aktif menjaga kebersihan lingkungannnya.

Imran menghidupkan kembali gerakan Jum’at bersih dan memerintahkan jajarannya untuk turun ke desa-desa melakukan gotong royong, melibatkan para kepala desa agar memotivasi warganya menjaga kebersihan lingkungan.

Imran turun ke Pusong, Kampung Jawa dan kawasan yang dinilai masih kumuh di awal kepemimpinannya.
“Membangun kesadaran masyarakat tidak semudah membalikan telapak tangan, saya turun ke selokan membersihkan selokan di kampungnya malah warga menonton, bahkan keuchikpun enggan untuk ikut serta” ungkap Imran.

Namun secara bertahap kesadaran itu mulai muncul, tentu saja dengan kesabaran dan konsisten untuk menggelar gotong royong, budaya yang mulai memudar di masyarakat Kota Lhokseumawe.

Imran melibatkan ASN, Kepolisian dan militer dalam gerakan Jum’at bersih. Berlnjut dengan gerakan Mesjid bersih.


“ Mesjid tempat Ibadah dan symbol kebanggaan umat Islam tidak boleh kotor dan jorok, apalagi kalah dengan swalayan dan mall” ungkap Imran.

Imran berhasil mengatasi banjir di jalan perdagangan, pusat kota Lhokseumawe yang tak tuntas bertahun-tahun. Parit –parit mulai dibongkar dan dibersihkan serta membangun selokan yang rusak. hasilnya tak terlihat genangan air di pusat perbelanjaan khususnya jalan perdagangan dan Sukaramai.

Tindakannya yang berani membongkar semua pelataran toko menggunakan badan jalan dan menghambat air di musim hujan, mengundang apresiasi masyarakat walaupun tindakannya ini juga mengundang pro kontra.
Selokan yang tersumbat dan aliran air mengundang penyakit berbahaya seperti demam berdarah, sehingga praktis sebulan awal kepemimpinannya Imran menghabiskan waktu menata kembali saluran di wilayah kota Lhokseumawe,

 Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Lhokseumawe mencatat 47 kasus demam berdarah di daerah ini sepanjang 2022, meningkat tujuh kasus dari tahun sebelumnya.

Menurut catatan  Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe kasus demam berdarah pada 2021 di Kota Lhokseumawe sebanyak 40 kasus miningkat menajdi 47 kasus pada tahun 2022. Karena itu menurut Imran masalah saluran harus tuntas agar angka tersebut bisa turun padaa tahun 2023 ini. 

Kepala Dinas kesehatan Kota Lhokseumawe Safwaliza menghimbau “agar masyarakat untuk terus waspada dan menjaga lingkungan masing-masing.

Penyakit ini biasanya muncul akibat kurangnya kewaspadaan dan perhatian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan, terutama pada musim penghujan.

“Kami terus mengingatkan warga agar tetap diminta meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi potensi demam berdarah. Apalagi sekarang ini masuk musim penghujan,” kata Safwaliza, (30/1/22).

Safwaliza merincikan 47 kasus demam berdarah tersebut dengan korban usia satu sampai empat tahun sebanyak tiga orang, usia lima sampai 14 tahun delapan orang, usia 15 sampai 44 tahun 30 orang, serta usia di atas 44 tahun berjumlah enam orang.

“Dari kasus tersebut, petugas sudah melakukan fogging atau pengasapan sepanjang tahun 2022 sebanyak 30 kasus. Pengasapan dilakukan untuk membunuh jentik-jentik nyamuk pembawa virus demam berdarah,” katanya.

Selain pengasapan, kata Safwaliza, pihaknya juga menyelidiki epidemiologi dan mengirim petugas mendatangi rumah pasien atau warga yang terkena demam berdarah.

“Jumlah yang diperiksa jentik melalui penyelidikan epidemiologi mencapai 635 rumah. Dari total tersebut, sebanyak 613 rumah tidak ditemukan jentik dan 22 rumah ditemukan jentik nyamuk aedes aegypti,” kata Safwaliza.

Sebelumnya, kata Safwaliza, Penjabat (Pj) Wali kota Lhokseumawe Imran telah mencanangkan program kebersihan kota yang bertujuan untuk menjaga kebersihan agar masyarakat terhindar dari virus demam berdarah.

Selain menjaga kebersihan lingkungan, pencegahan perkembangbiakan nyamuk demam berdarah dilakukan dengan menerapkan 3M plus yaitu, menutup rapat tempat penyimpanan air, menguras tempat penampungan air secara rutin dan mengubur barang yang dapat menyebabkan air menggenang.

“Tiap pekan kita awasi, kita bersihkan semua sudut kota. Ini butuh dukungan masyarakat, antisipasi pencegahan penyakit dan kota makin bersih,” pungkas Imran. [Adv]