Kadisbudpar Aceh: Seniman dan Budayawan di Aceh Harus Saling Bersinergi

Penulis : Penulis
Editor : Tim Editor Marjinal
Okt 15, 2022 02:16
0

Kadisbudpar Aceh: Seniman dan Budayawan di Aceh Harus Saling Bersinergi
Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal bersama para pengurus DKA di aula dinas setempat, Jumat (14/10/22) - Foto: Istimewa

BANDA ACEH – “Dewan Kesenian Aceh (DKA) sebagai salah satu wadah para seniman dan budayawan di Aceh, diharapkan dapat bersinergi dengan semua pihak dalam membina dan mengembangkan seni budaya yang ada di Aceh,”

Demikian disampaikan Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Almuniza Kamal kepada para pengurus DKA, di aula dinas setempat, Jumat (14/10/22).

“Saya sangat berharap, seniman-seniman juga budayawan di Aceh dapat saling mendukung satu sama lain, karena Aceh sangat kaya akan seni dan budaya. Kita tidak dapat bekerja sendirian untuk membina dan mengembangkan serta memajukan seni budaya Aceh,” ujar Almuniza.

Apalagi ditegaskan Almuniza, DKA tidak hanya sebagai mitra pemerintah akan tetapi juga bagian dari pemerintah.

Dengan demikian, jika semua pihak saling bekerja sama demi memajukan seni budaya Aceh, maka akan dapat menjadi jembatan orang-orang di luar Aceh mengenal Aceh.

Harapan Kadisbudpar Aceh itu, disambut baik oleh para pengurus DKA yang terdiri dari berbagai unsur.

Ketua DKA, Teuku Afifuddin pada kesempatan itu, mengatakan dalam kepengurusan DKA kali ini, mudah-mudahan akan lebih baik dan lebih banyak lagi program yang dapat dilakukan untuk membina seni budaya Aceh, tentunya melibatkan unsur-unsur atau lembaga-lembaga terkait.

Salah satu program unggulan yang coba kami gagas adalah didirikannya Rumah Belajar Seni,” ungkap Afifuddin dalam keterangan tertulis diterima marjinal.id, Sabtu (15/10)

Kandidat doktor seni - Pascasarjana Doktoral Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta itu mengatakan, Rumah Belajar Seni tersebut akan digerakkan di 23 kabupaten/kota.

“Tahun depan kita akan mulai pilot project Rumah Belajar Seni di ibu kota provinsi tepatnya di kantor Dewan Kesenian Aceh yang bertempat di komplek Unit Pelaksana Teksnis Daerah (UPTD) Taman Seni dan Budaya Aceh,” katanya lagi.

Ia berharap, melalui Rumah Belajar Seni, bakat-bakat dari anak-anak dan orang-orang di Aceh untuk berkesenian akan dibina dan dikembangkan, agar seni budaya Aceh tetap hidup dan bertumbuh, serta dapat dilanjutkan oleh para generasi berikutnya.

Selain pembangunan Rumah Belajar Seni, terang Afifuddin, program-program di bidang tari, lukis, musik, kriya, film, foto, dan beberapa kegiatan lainnya juga akan diberi wadah oleh DKA dalam berbagai bentuk kegiatan.

“Dan seluruh kegiatan ini kami harapkan nantinya, dapat dilakukan di 23 kabupaten/kota yang ada di Aceh. Rumah Belajar Seni nantinya, tidak hanya akan menjadi tempat atau wadah belajar, juga menjadi tempat generasi-generasi masa depan Aceh mengeksplor seni budaya Aceh.” jelasnya lagi.

Di akhir pertemuan, Kadisbudpar Aceh berpesan agar DKA juga dapat mendorong peningkatan dan perkembangan kehidupan kesenian, agar sejalan dengan kebutuhan masyarakat di Aceh. Tidak hanya itu, dia juga meminta agar pengembangan kesenian juga ditujukan bagi peningkatan kesejahteraan pelaku seni. [NAB]