Bireun Minta Agar Imigran Rohingya di wilayahnya segera dipindahkan, Langsa Nyatakan Tidak Siap Menerima : Tunggu Hasil Kordinasi UNHCR dan Menkopolhukam

Penulis : Penulis
Editor : Tim Editor Marjinal
Okt 18, 2023 12:05
0

Bireun Minta Agar Imigran Rohingya di wilayahnya segera dipindahkan, Langsa Nyatakan Tidak Siap Menerima : Tunggu Hasil Kordinasi UNHCR dan Menkopolhukam
Para Imigran Etnis Rohingya, saat masih di Gampong Matang Pasi, Peudada Bireun - Foto ; Ist

BIREUN - Pemerintah Kabupaten Bireun berharap,  36 pengungsi etnis Rohingya ditampung sementara di Gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) setempat agar segera dipindahkan karena lokasi penampungan sementara itu dekat dengan area perkantoran sehingga tidak mungkin mereka berada disana dalam waktu yang lama karena akan mengganggu layanan terhadap masyarakat, selain itu tempat itu tidak nyaman dan bukan lokasi penampungan. Hal itu dikatakan Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekda Bireuen,  Azmi.

“ Untuk sementara penanganan para pengungsi ini ditanggung oleh Pemkab Bireuen melalui Dinas Sosial, namun tidak mungkin dalam waktu yang lama kami tidak memiliki penampungan untuk pengungsi” ujar Azmi.

Sebelumnya Pj. Bupati Bireun katanya sudah melakukan kordinasi dengan Pj. Walikota Langsa mengingat disana ada lokasi penampungan, namun hingga kini belum ada kepastian kapan para imigram ini bisa dipindahkan dari Bireun.

Kita masih menunggu hasil koordinasi Kementerian Polhukam, UNHCR, dan kementerian lainnya yang menangani imigran” ujarnya, Rabu (18/10/23).

Sementara itu Pj. Walikota Langsa Syaridin, dihubungi wartawan , Rabu (18/10/23) mengatakan hasil kesepakatan Forkopimda pihaknya tidak siap menerima 36 etnis Rohingya yang kini masih berada di Bireun.

"Saat ini Langsa tidak siap untuk menampung 36 etnis Rohingya itu, dikarenakan kondisi tempat penampungan tidak memadai seperti tidak ada sanitasi dan air," kata Syaridin.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 36 warga Rohingya, Myanmar ditemukan sudah mendarat di  Gampong Matang Pasi, Kecamatan Peudada, Bireuen, Senin (16/10/23) sekira jam 06.00 pagi dan mengetuk pintu rumah warga. Tidak ditemukan kapal yang mereka tumpangi, pengungsi mengaku kapal mereka rusak dan tenggelam di laut. [R25]