Gandeng PLN, PGE Tak Lagi Gunakan Gas Untuk Gerakan Turbine

Penulis : Penulis
Editor : Tim Editor Marjinal
Agu 24, 2022 05:00
0

Gandeng PLN, PGE Tak Lagi Gunakan Gas Untuk Gerakan Turbine
Kepala PLN (Persero) UP3 Lhokseumawe, Muhammad Haiqal dan Field Manager PT. PGE, Agung Widyantoro berjabat tangan usai penandatanganan perjanjian kerjasama - Foto : Ist.

ACEH UTARA - PT. Pema Global Energi resmi menggunakan listrik PLN pengganti gas dalam operasi produksi Migas di South Lhoksukon (SLS) usai penandatanganan kerjasama kedua pihak di Point A Main Office Sumbok Rayeuk, Kecamatan Nibong, Kabupaten Aceh Utara, Rabu (24/8/22).

Surat perjanjian ditandatangani oleh Field Manager PT PGE Agung Widyantoro dan Muhammad Haiqal, Kepala  PLN (Persero) UP3 Lhokseumawe.

" Kami mensupply arus listrik ke PT Pema Global Energi Fasilitas WK-B (Onshore) berdaya 555 kVA untuk area operasional SLS (Cluster-A & Cluster-D)" Ungkap Haiqal dalam sambutannya.

"Dengan adanya supply listrik dari PLN, kami tidak perlu lagi menggunakan gas sebagai bahan bakar turbine, sehingga gasnya bisa di jual untuk menambah pendapatan negara tentu ini sejalan dengan upaya efisiensi yang sedang dilakukan perusahaan. Selain itu kebisingan dan emisi dari asap pembuangan yang selama ini ditimbulkan oleh gas turbine juga tidak ada lagi ” tutur Agung Widyantoro. 

Lebih rinci dijelaskan, kerja sama dengan PLN untuk memasok listrik di area produksi migas South Lhoksukon (SLS) dengan daya terpasang 555 kilo Volt Ampere (kVA), PGE dapat menghemat penggunaan gas own use sekitar 0.4 - 0.6 MMscfd (Milion Standard Cubik Feet Perday) atau juta stansar kubik gas perhari.

jika ditambahkan dengan tekanan pipeline pressure yang dapat diturunkan sehingga sumur-sumur gas dapat lebih optimal berproduksi, maka didapatkan kenaikan produksi sebesar 5-7 MMscfd.

Upaya efisiensi ini merupakan komitmen dari manajemen PGE dan atas dukungan penuh dari Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) dalam hal efiesiensi energi dan mengoptimalkan penerimaan negara dari sektor hulu migas khususnya yang berada di bawah kewenangan Aceh. 

“Penghematan lainnya dengan penggunaan listrik PLN adalah biaya pemeliharaan gas turbine yang tinggi setiap tahunnya tidak diperlukan lagi, selain itu juga menghemat penggunaan bahan bakar solar untuk Emergency Diesel Generator (EDG) sekitar 600 sampai 800 liter perhari, sehingga semua penghematan tersebut akan menjadi revenue tambahan untuk pemasukan Negara, Aceh dan juga Perusahaan, penggunaan listrik dari PLN ini juga akan menjadi pemasukan rutin untuk PLN tentunya” tutup Agung Widyantoro.

Muhammad Haiqal dalam kesempatan ini juga menjelaskan, kondisi kelistrikan di Aceh saat ini didukung pembangkit berkapasitas 184 MW dan Peaker 250 MW di Arun Lhokseumawe dan 2×100 MW di Nagan Raya dengan demikian secara sistem kondisi kelistrikan di Aceh saat ini cukup berlimpah.

Saat ini PLN UP3 Lhokseumawe sedang melakukan penjajakan kerjasama dengan beberapa perusahaan di Aceh Utara semisal PAG dan PIM, yang saat ini sedang memasuki masa study feasibility. 
PLN mengharapkan dapat melanjutkan kerjasama dengan PGE terkait potensi optimasi yang sedang dijalankan oleh PGE. 

"PLN sangat siap untuk menyalurkan tenaga listrik untuk keperluan pemanfaatan industri, dengan karakteristik kelistrikan yang diharapkan seperti tanpa padam dan tanpa kedip, dan PLN akan memberikan Layanan Premium dengan berbagai fasilitas ekstra untuk menyokong karakteristik kelistrikan sesuai yang diharapkan oleh industri” tutup Haiqal yang hadir dalam penantanganan tersebut bersama tim account marketingnya.

Seperti diketahui PGE adalah anak perusahaan PT. PEMA (Pembangunan Aceh), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bernaung di bawah Pemerintahan Propinsi Aceh. [R25].