Hancur di Hantam Corona, Kini Mansur Pato Bangkit Lagi
LHOKSEUMAWE – Corona 19 bukan hanya membunuh manusia namun juga membunuh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Mansur Pato salah korban yang tak berdaya menghadapi Corona 19. Usaha kentang gorengnya yang mulai bersinar di Kota Lhokseumawe, berantakan dihantam corona hanya dalam waktu kurang dari setahun.
Alumni Manajemen Universitas Malikussaleh 2008 itu mengawali usahanya dengan menjual pisang goreng Bandung seputar lapangan Hirak Lhokseumawe, di lokasi ini masih jalan ditempat, tak mudah menyerah ia memindahkan lokasi usahanya ke Simpang Kuta Blang, dari sini kentang goreng pato mulai merangkak tajam hingga ia mampu membeli ruko dekat Telkom lama (Jln. Merdeka).
Di tempat yang baru usaha Mansur Pato mulai berkembang menjadi rumah makan selain tetap memperhatikan Kentang Goreng dan Pisang Bandung sebagai core bisnisnya.
Maret 2019, Corona mulai menyerang Indonesia dan kebijakan-kebijakan pemerintah untuk mengatasi corona mulai bermunculan.
Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menjadi malapetaka bagi usaha Mansur ditambah lagi lockdown, larangan beraktifitas membuat usaha Mansur hancur berkeping. Pertengahan 2021 ia bangkrut dan terpaksa pulang kampung menikmati alam desa yang indah di Matang Gelumpang dua kabupaten Bireun.
Mansur, S.E., pengusaha kuliner di kota Lhokseumawe. - Foto : Dok.Pribadi Mansur
Walaupun bodynya tak setegap Adi Ray, Mansur Pato memang punya mental petarung yang tak diragukan, seiring dengan berlalunya Pandemic corona 19, Mansur Pato kembali hadir di Kota Lhokseumawe berupaya bangkit kembali.
“ Sesuai dengan temanya Dirgahayu Indonesia pada tahun ini, Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat, Tema itulah yang menginspirasi saya untuk bangkit kembali, Republik Indonesia saja bisa bangkit, masa saya tidak bisa, ya kan?” ujar Mansur kepada marjinal.id, Sabtu (11/9/22) ujar Mansur
Kini ia kembali menata usahanya di simpang Telkom Lhokseumawe, masih dengan usaha yang sama dengan sedikit modifikasi yaitu sajian ayam geprek dan bakso, khas pedas dengan dua varian sambal yang unik.
“Ayo bangkit lagi ! jangan diam” pungkas Mansur. [R25]