Kabel Listrik Tiang Bambu di Pemukiman Warga Sagoe Alue Weng 2, Sidomulyo Aceh Utara Menunggu Korban
ACEH UTARA - Kendati sudah menikmati listrik warga Dusun Alue Sagoe Weng 2 Desa Sido Mulyo, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara masih cemas, pasalnya kabel penghubung arus ke rumah rumah mereka masih di sangga dengan bambu, sebagian malah masih menjulur ke tanah, yang mengancam keselamatan warga terutama anak-anak yang kerap bermain sekitar kabel.
"Tiang yang dipasang dengan bambu penyangga ini bisa membahayakan siapa saja, terutama anak-anak kondisi ini tidak aman,” keluh, M.isa, warga setempat.
Kadus Alue Sagoe Weng 2, Nawar mengatakan kabel yang mengaliri listrik ke dusunnya itu sudah dipasang sejak 16 tahun lalu.
Pada tahun 2007 warga di lorong itu berinisiatif mengumpulkan uang untuk membeli kabel secara mandiri agar listrik bisa mengalir ke rumah mereka, sebagai penyangga kabel itu warga menggunakan bambu dan memanfaatkan pepohonan yang ada.
" Yang penting listrik bisa masuk dulu" ungkap Nawar.
Namun sejak terpasang hingga kini tiang bambu tersebut tak kunjung tergantikan, masih menggunakan bambu hingga 16 tahun berlalu.
Nawar mengakui, memang belum pernah mengajukan permintaan tertulis kepada pihak PLN namun secara lisan sudah sering disampaikan kepada petugas PLN yang ke lapangan.
Secara online melalui apk span lapor yang di tujukan ke PLN juga sudah dilakukan namun belum ada respon.
Jelang Pemilu legislatif memang sudah ada beberapa tiang yang terpasang di kawasan itu yang kabarnya bersumber dari aspirasi anggota dewan Aceh Utara, namun hingga kini kabel yang ada belum dipindahkan ke tiang tersebut.
" Mungkin tiang itu dipasang untuk menarik simpati warga " ujar Rasyidin warga lainnya,
Masyarakat Dusun Aleu Sagoe Weng 2 berharap pemerintah daerah dan pihak berwenang segera menindaklanjuti kondisi ini sebelum jatuh korban sehingga mereka bisa menikmati penerangan yang layak tanpa harus merasa waswas dengan potensi bahaya dari tiang listrik yang tidak standar itu. [Muntada]