Peringati Milad Ke-II, Museum Kota Juang Bireun Jalin Kerjasama Dengan 3 Kampus
Bireuen - Tiga Perguruan Tinggi, diantaranya Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh, Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) Bireuen dan Universitas Almuslim (UNIMUS) menandatangani kerjasama dan kesepakatan di Museum Kota Juang Bireun, Senin (20/3).
Acara penandatangan yang dihadiri oleh pimpinan tertinggi kampus dan para Profesor yang merupakan pengurus museum setempat digelar dalam rangka puncak acara Milad Museum Kota Juang Bireun ke-II.
“Ini adalah sejarah baru bagi Aceh dan khususnya permuseuman. Bireuen, sebagai kota yang pernah menjadi Ibukota Negara Indonesia kembali mengulang babak baru melalui membangun kesepahaman dalam kemufakatan bersama,” ujar Prof Humam Hamid dalam sambutannya mewakili Pengurus Museum Kota Juang Bireuen.
Kata orang, sambung Prof, tidaklah mudah menyamakan persepsi dalam membangun negeri. Hari ini, kata-kata itu hari ini berbalik. Semua akan mudah, jika dibangun dengan niat yang tulus.
Sementara, Dr Wildan dalam sambutannya menyebutkan, ISBI sebagai Perguruan Tinggi Seni dan satu-satunya di Aceh dengan menyandang status Kampus Negeri, tentu siap berkolaborasi dengan Museum Kota Juang Bireuen dan dua universitas lainnya di Kota Bireun ini. Bahkan sebagai kampus tertua di Indonesia, ISBI siap belajar ke UNIMUS.
“Semoga momen ini dapat kita jadikan starting point dalam hal, penelitian bersama, pengabdian dan hal-hal yang saling menguntungkan kedua belah pihak, misal pertukaran mahasiswa, dosen, pengembangan RPS, pengembangan kurikulum” harap Wildan, Rektor ISBI Aceh.
Pada kesempatan yang sama, Rektor UNIMUS Dr Marwan juga berkomitmen untuk berkolaborasi dengan ISBI, UNIKI dan Museum Kota Juang Bireuen.
“Ini merupakan langkah istimewa bagi UNIMUS, karena dengan jalinan kerja bersama, apapun itu akan menjadi kerja ringan untuk dilakukan.” pungkasnya.
Puncak dari acara ini ditutup oleh penampilan penampilan karya-karya hasil garapan para mahasiswa masing-masing kampus. ISBI mempersembahkan “Tari Payung dan Kreasi Mak Meugang serta Teater Monolog. Sedangkan UNIMUS mempersembahkan “Teaterikal Puisi dan Tari Ratoh Jaroe”. [Nanda Albintang]