Sejarah Kapal USS Yantic Tidak Berlabuh di Aceh
Marjinal.id - Duta besar Aceh Panglima tibang muhammad dalam perjalanan kembali dari Riau singgah di Singapore guna bertemu dengan Konsul Amerika serikat dan Italia. Konsul AS bersama utusan Aceh mempersiapkan sebuah klausul kerja sama sederajat antara Amerika serikat dengan Kerajaan Aceh untuk menghadapi ancaman Belanda.
Pertemuan ini membuat pihak Belanda berang dan konsul Belanda segera mengabarkan perihal ini kepada pemerintah Belanda di Den haag. Akibatnya pada tanggal 18 february 1873 pemerintah Belanda memerintahkan Gubernur Jendral Hindia Belanda James loudon agar segera mengirim kapal perangnya ke Aceh.
Perundingan di singapura antara Aceh dengan USA sangat merugikan Belanda itu di peroleh kabar bahwa sebuah skondron angkatan laut USA di bawah pimpinan Admiral Jenkins pada tanggal 1 maret 1873 berangkat dari Hongkong menuju Aceh. Pihak Belanda di bawah pimpinan FN Niewenhuiyzen sebagai wakil dewan Hindia menuntut penjelasan dari Sultan Aceh perihal pertemuan utusan Aceh dengan USA di Singapura, Belanda juga menuntut Sultan Aceh agar mengakui kedaulatan Belanda.
ketika kapal USS Yantic tiba di Singapore pada tanggal 2 february 1873 di perintahkan menuju Aceh tetapi kareba ada epidemi kolera mereka batal mendarat di Aceh. Utusan Aceh yang di pimpin oleh panglima tibang dan di dampingi oleh Bangsawan lain yaitu Teuku kadli Malikon ade, Teuku nanta seutia ,Teuku Akob mewakili Teuku Nek meuraxa Raja setia, Teuku nyak Agam sebagai wakil panglima masjid raya.
Akibat kapal USS Yantic tidak berlabuh di Aceh maka gagal pula misi dari utusan Aceh tersebut dan akhirnya Belanda menghendaki agar Aceh takluk kepada nya sehingga kekuatan ketiga tidak melakukan intervensi Belanda pun mengumumkan perang terhadap Aceh atas nama gubernur Hindia Belanda.
Panglima tibang sendiri kemudian membelot dan memihak kepada Belanda serta turut melawan pasukan Aceh foto USS Yantic dimana panglima tibang sebagai utusan Aceh bertemu dengan konsul Amerika di singapore. (Ig.@atjehgallery)