Mantan Teroris Asal Aceh Dapat Bantuan Rumah Dari Anggota Dewan

Penulis : Penulis
Editor : Tim Editor Marjinal
Des 30, 2022 04:30
0

Mantan Teroris Asal Aceh Dapat Bantuan Rumah Dari Anggota Dewan
Muhammad Fadhil menerima kunci rumah siap huni dari Anggota.DPRA Muchlis Zulkifli - Foto : Ist.

ACEH BESAR - Mantan narapidana (Napi) terorisme asal Aceh Besar, Muhammad Fadhil menerima  bantuan berupa 1 unit rumah yang bersumber dari pokok pikiran (Pokir) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Muchlis Zulkifli alias Ngoh,  politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN).

Fadhil menerima kunci rumahnya yang siap huni di desa Rima Keunerom, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar,  langsung dari Muchlis disaksikan Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh Dr. Mukhlisuddin Ilyas, KBO Binda Aceh Catur Budi, Keuchik setempat Muhammad Yusuf Gulo, dan unsur Muspika Aceh Besar, Jumat (30/12/22).

Muchlis mengatakan, bantuan rumah itu huni  merupakan bentuk kepedulian dirinya bersama Pemerintah Aceh melalui Dinas Perkim, hal ini juga implementasi dari masukan dari mitra kerja strategis dalam meringankan beban ekonomi mantan napi terorisme, Fadhil bersama keluarganya yang saat ini belum memiliki rumah. 

"Bantuan rumah ini adalah bagian dari wujud reintegrasi mantan  terorisme," ujarnya

Ketua FKPT Aceh Dr. Mukhlisuddin Ilyas, memberikan apresiasi  atas upaya Mukhlis yang memberikan bantuan rumah kepada Fadhil, melalui Pokirnya.

" Semua mantan teroris harus mendapat perhatian yang sama dengan masyarakat pada umumnya, serta tidak boleh membeda-bedakan, karena mereka juga bagian dari masyarakat, terlepas masa lalunya pernah terjerumus dalam kelompok terorisme" tutur Mukhlisuddin.

Ia mengatakan, FKPT Aceh sangat mendukung DPR Aceh, Pemerintah Aceh serta Badan Intelijen Negara (BIN) Provinsi Aceh yang selama ini berupaya untuk menjalankan berbagai program yang  menjadi daya ungkit positif dan daya tangkal radikalisme bagi mantan  bagi masyarakat di Aceh khususnya mantan teroris.

FKPT Aceh aktif berkolaborasi dengan Pemerintah Aceh melalui Badan Kesbangpol bersama mitra kerja FKPT Aceh dalam menyukseskan berbagai progam deradikalisasi di daerah sejalan dengan amanah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI selaku mitra strategisnya.

Progam pencegahan radikalisme dan terorisme setiap tahunnya dilakukan oleh BNPT di Aceh, dengan melibatkan unsur civitas akademika, pelaku seni, pemuda, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, mahasiswa, guru sekolah dan dayah, berbagai komunitas, media, serta komponen lainnya. 

"Bahkan baru-baru ini BNPT juga telah Menggelar Kegiatan deklarasi kesiapsiagaan nasional berbasis kearifan lokal pada 13 Desember lalu di Gedung Convention Hall, Kota Banda Aceh, dialog kebangsaan BNPT bersama civitas akademika di Gedung AAC USK Banda Aceh pada 14 Desember, serta peresmian wadah akur rukun usaha nurani gelorakan NKRI (Warung NKRI) ke-18 di Zero Cafe Kota Sabang pada 15 Desember 2022" tambahnya.

Fadhil sangat bersyukur dan berterima kasih atas bantuan rumah layak huni yang diberikan kepadanya.

Ia mengaku dalam keadaan serba terbatas ia harus mengeluarkan biaya kontrak rumah hingga 8 juta rupiah pertahun.

"Berkat kuasa dan kemudahan dari Allah SWT melalui Pokir dari Muchlis Zulkifli, saya sekarang sudah memiliki rumah layak huni, sehingga dapat meringankan beban ekonomi yang saya hadapi selama ini. Nantinya, rumah ini akan saya tempati bersama isteri dan empat anak kami," ucap Fadhil penuh syukur.

Muhammad Fadhil merupakan warga Aceh Besar, Provinsi Aceh, yang pernah bergabung dengan kelompok teroris Pepi Fernado. Ia terlibat dalam kasus "Bom Buku" sehingga ditahan di Lapas Surabaya pada tahun 2011 silam. Fadhil bebas bersyarat pada tahun 2015 dan bebas murni pada 24 September 2016. [R25]