“Cemas Dengan Akhlak Remaja Lhokseumawe, Pj. Walikota Minta Pesantren Campur Tangan

Penulis : Penulis
Editor : Tim Editor Marjinal
Mar 5, 2023 01:46
0

 “Cemas Dengan Akhlak Remaja Lhokseumawe, Pj. Walikota Minta Pesantren Campur Tangan
Pj. Walikota Lhokseumawe, Imran membrikan apresiasi kepada santri yang hafal 30 juz - foto : Humas Lsw

LHOKSEUMAWE –  Kondisi generasi muda Lhokseumawe beberapa tahun terakhir ini sangat memprihatinkan, keterlibatan generasi muda dalam penyalahguunaan narkoba dari waktu ke waktu semakin meningkat.

“Sebagai putra Lhokseumawe saya merasa malu ternyata ditanah kelahiran saya kerusakan moral luar biasa, kalau ini tidak kita cegah saya tidak yakin generasi Lhokseumawe dapat kita selamatkan” untkap Imran dalam sambutannya saat Wisuda Santriwan-santriwati Ma’had Ta’limul Qur’an (MATAQU) Ustman bin Affan, Minggu (5/3/23)

Imran mengaku kaget penangkapan Sabu secara beruntun di Aceh Utara sebesar 2 kg, 20 kg dan kasus-kasu lainnya yang melibatkan generasi muda Aceh khususnya Kota Lhoskeumawe.

“Bayangkan satu miligram saja jika terus-menerus itu bisa merusak generasi muda., apalagi jika 200 kg bisa merusak berapa generasi ? saya bahkan tidak sanggup membayangkan ! Kita harus mengantisipasinya” seru Imran.

Pj. Walikota juga menyinggung masalah tawuran pelajar dan pemuda yang kian marak dalam dua minggu terakhir ini diwilayah kerjanya.  Diingatkan, aturan disekolah sekarang sudah di perketat, pelajar terlibat tawuran akan diberikan dua opsi  yaitu pernyataan keluar dari sekolah atau pernyataan keluar dari Kota Lhokseumawe dan jika ada yang tertangkap Imran minta wajib diberikan sanksi jera untuk pembelajaran jika perlu oleh kepolisian.

“Kedua masalah ini tentu tidak bisa ditangani oleh Pemko saja, tapi ini merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat Kota Lhokseumawe khushsnya orang tua, Walikota tidak mungkin memantau 24 jam, karena itu saya minta pesantren khususnya di MATAQU ini mengambil peran, tidak hanya mendidik penghafal Al Qur’an tapi juga unggul dan dapat memberi pencerahan dan panutan bagi masyarakat kita Lhokseumawe” lanjut Imran.

Dikesempatan yang sama, Imran juga menyampaikan kepada wali santri yang hadir dalam wisuda  alasan dirinya menertibkan kawasan Waduk.

"Karena banyak kafe menjadi tempat yang mengajak dangdutan, dan mirisnya lagi bahkan ada yang melawan walikota dengan alasan pemerintah ingin merusak mata pencaharian orang miskin kota Lhokseumawe” kata Imran.

Pemerintah menertibkan orang yang buang sampah, membuat bangunan sembarangan.  Pedagang diwaduk tidak hanya membuang sampah makanan dan kemasan namun juga sekarung dan keranjangnya ke dalam waduk padahal waduk itu sangat berguna untuk pencegahan banjir dan sebagai reservoir yaitu tempat menampung limbah dari kota. Sebelum menutup pidatonya kepada para santri dan santriwati Imran menitip pesan : 

“Setinggi apapun ilmu yang kamu peroleh, tidak akan berguna apabila ilmu itu tidak kamu amalkan.
Sebanyak apapun hafalan yang kamu punya, tidak akan berguna jika tidak diimplemaentasikan. 
Sepintar-pintarnya kamu berbicara, tidak berguna jika tidak berbuat secara nyata.
Seluas luanya pengetahuannymu, tidak akan berguna tanpa bermanfaat kepada masyarakat.”

Turut hadir dalam acara wisuda terrsebut rektor IAIN Lhokseumawe Dr. Danial, M.Ag, ketua yayasan MATAQU Azhar Ibrahim, SQ dan Pembina yayasan serta camat Blang Mangat [Adv]