Jelang Pergantian Tahun, Harga Komoditi di Pasar Tradisional Relatif Stabil

LHOKSEUMAWE - Pacsa banjir dan jelang pergantian tahun 2023 ke 2024, Pemerintah Kota Lhokseumawe melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disperindakop UKM) secara intensif melakukan pemantauan harga komoditi di pasar tradisional.
Saat turun ke pasar Inpres, Kamis (28/12/23) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang terdiri dari Kepala Dinas Perindagkop, perwakilan Bank Indonesia, Bulog dan Pajak Pratama, Sekretaris Daerah (Sekda) Lhokseumawe T. Adnan SE menyampaikan bahwa kondisi harga barang komoditi secara umum masih stabil, namun terdapat beberapa perubahan yang perlu dicatat.
Adnan yang juga ketua TPID Kota Lhokseumawe mengatakan, hasil pemantauan yang dilakukan di pasar tradisional menunjukkan bahwa terjadi peningkatan harga pada Bawang Merah dan Bawang Putih namun masih dalam takaran normal, sementara Cabai Merah Besar Keriting dan Wortel mengalami penurunan harga.
"Harga Bawang Merah dan Bawang Putih naik sebesar 12,5 persen, dengan harga di pasar kini berkisar Rp.34.000-36.000 per kilogram," ungkapnya.
Harga Cabai Merah Besar Keriting turun 13 persen menjadi Rp.29.000-30.000 per kilogram, sementara Wortel mengalami penurunan sebesar 12,5 persen dengan harga berkisar Rp.6.000-7.000 per kilogram.
Adnan berkomitmen TPID Kota Lhokseumawe akan terus menjaga stabilitas dan ketersediaan sembako yang cukup menjelang akhir tahun.
"Kami akan terus melakukan pemantauan untuk mengantisipasi fluktuasi harga yang mungkin terjadi," katanya.
Dihimbau, agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh perubahan harga yang bersifat sementara. Diharapkan, kondisi stabil ini dapat memberikan kenyamanan bagi masyarakat dalam merayakan pergantian tahun 2024.
“Semua kebutuhan dan ketersediaan komoditi pasca banjir dan jelang tahun baru Alhamdulillah semua harga masih normal” tutupnya. [*]