PII duga Banyak Caleg Kampanye Terselubung Di Sekolah
LHOKSEUMAWE - Pengurus Pelajar Islam Indonesia (PII) Kota Lhokseumawe mempertanyakan Calon Legislatif (Caleg) yang masuk ke sekolah-sekolah, diduga melakukan kampanye terselubung.
"Mereka memang tidak membawa atribut partai atau berkampanye, tapi pelajar tahu mereka caleg, modusnya memberikan beasiswa, misalnya, apakah kegiatan seperti ini dibenarkan?" Tanya ketua PII, Muhammad Biyan saat beraudiensi dengan Panwaslih, Rabu (3/1/24).
Biyan juga mengkritisi rendahnya edukasi bagi pemilih pemula dalam Pemilu 2024. Padahal, banyaknya pemilih pemula perlu mendapatkan pendidikan pemilih karena sering menjadi sasaran kampanye peserta pemilu akibatnya jadi sasaran kegiatan berbau kampanye.
Kedatangan pengurus PII disambut dua anggota Panwaslih Lhokseumawe, Ayi Jufridar dan Yuli Asbar.
Ditegaskan, sekolah termasuk salah satu tempat yang dilarang untuk berkampanye.
"Tapi harus dipastikan apakah kegiatan tersebut termasuk kampanye. Ada atribut atau bahan kampanye yang disebarkan di sekolah atau tidak," kata Ayi Jufridar.
Panwaslih Kota Lhokseumawe sebelumnya sudah mengirimkan surat imbauan kepada parpol agar tidak mengklaim program kementerian sebagai bagian dari kegiatan kampanye, seperti penyerahan beasiswa dan bantuan peralatan memasak.
Menyangkut sosialisasi pengawasan di kalangan pemilih pemula, Ayi Jufridar mengatakan pihaknya siap berkolaborasi dengan semua pihak, termasuk pemilih pemula, untuk mendorong penguatan pengawasan partisipatif dari berbagai elemen masyarakat.
"Selama ini, kami sudah melakukan kerja sama dengan beberapa sekolah untuk penguatan pengawasan partisipatif," pungkas Ayi. [R25]