Pj. Bupati Aceh Utara Ajak Milenial Ikut Berkolaborasi Bersama Pemerintah Memajukan Aceh Utara
![Pj. Bupati Aceh Utara Ajak Milenial Ikut Berkolaborasi Bersama Pemerintah Memajukan Aceh Utara](https://marjinal.id/uploads/images/image_750x_644b7d696ab23.jpg)
ACEH UTARA – PJ. Bupati Aceh Utara Azwardi, AP, MSi, meminta kaum remaja dan pemuda milenial harus mampu membangun citra diri sebagai pribadi yang jujur dan berkarakter.
Sebab, dengan menjadi pribadi yang jujur dan berkarakter akan menjadi modal yang paling penting untuk melangkah ke masa depan. Hal itu disampaikan Pj Bupati Azwardi saat silaturahmi dengan Forum Pemuda Pase Milenial Pase di sebuah café di Lhokseumawe, Kamis (13/4/23).
Kegiatan itu diinisiasi oleh Forum Pemuda Pase Milenial dihadiri oleh sejumlah pejabat Aceh Utara dan puluhan anak muda kreatif yang ‘dikomandoi’ oleh Muhammad Fadli, SH.
“Kami hari ini sangat bahagia bertemu adik-adik, membahas tentang kemajuan pemuda sebagai harapan bangsa masa depan.”
Pj Bupati Azwardi mengatakan Milenial Pase harus memainkan peranan penting dalam segala sektor. Lebih-lebih lagi dalam sektor pendidikan, anak muda milenial Pase harus berani dan mampu masuk ke semua universitas hebat di Tanah Air, bahkan di luar negeri.
Anak muda milenial juga harus berkiprah dalam pergulatan sosial kemasyarakatan, memberikan sumbangsih sesuai kebutuhan daerah dan lingkungan masyarakat. Anak muda harus banyak ide, solusi dan apa adanya.
“Hal-hal negatif seperti narkoba, pernikahan dini dan angka perceraian yang tinggi juga harus menjadi perhatian serius untuk kita tangani dengan baik,” ungkapnya.
Azwardi menyampaikan apresiasi atas dilaksanakannya kegiatan silaturahmi oleh Forum Pemuda Milenial Pase. Apalagi pelaksanaannya di bulan Ramadhan, diharapkan dapat menjadi pintu berkah untuk menggapai kemaslahatan bersama. Silaturahmi menjadi kekuatan positif dan imun yang baik bagi masa depan pemuda dan kita semua.
Lebih jauh, Azwardi mengatakan milenial itu sudah ada sejak masa Rasul, bagaimana kita hidup saling menghargai, membedah ide, gagasan, mencari solusi dalam membangun ummat.
Azwardi juga menyinggung tentang fokus kerja dan pemindahan kantor pemerintahan ke Ibukota Lhoksukon. Aceh Utara yang begitu luas, tentu banyak persoalan dan objek pembangunan yang harus dibenahi.
“Kita harus inventarisir pelan-pelan kita benahi, kolaborasi dengan perusahaan juga perlu untuk menempatkan CSR-nya membangun rumah layak huni bagi masyarakat miskin.
Masalah banjir juga menjadi fokus pemerintah untuk diselesaikan agar tidak berulang setiap tahunnya.
“ Mileneal juga perlu tahu masalah ini, termasuk masalah pembangunan waduk Keureuto sehingga bisa sinergi dengan pemerintah untuk bersama-sama menyelesaikan berbagai masalah di Aceh Utara” kata Azwardi.
Ia menjelaskan selama ini Kementerian PUPR juga turut menggelontorkan anggaran untuk tangani banjir secara bertahap, termasuk pembangunan waduk Keureuto yang menjadi salah satu solusi persoalan banjir di Aceh Utara.
Pemerintah Aceh Utara terus menerus mendorong dan melakukan kordinasi agar waduk ini bisa segera selesai dibangun, sehingga bencana banjir yang terjadi setiap tahun bisa dikendalikan karena menurut Azwardi salah satu manfaat besar dari waduk tersebut adalah sebagai pengendali banjir.
Bendungan Keureuto akan membendung Sungai Krueng Keureuto yang memiliki 6 anak sungai sebagai penyebab utama banjir pada daerah hilir. Dengan kapasitas tampung 215 juta/m3 memiliki manfaat utama untuk mereduksi banjir yang kerap menggenangi wilayah di Lhoksukon sebagai Ibu Kota Kabupaten Aceh Utara.
Pada konstruksi bendungan ini juga disediakan tampungan khusus banjir sebesar 30,50 juta m3 yang mampu mengurangi debit banjir sampai dengan periode ulang 50 tahun sehingga total mereduksi banjir seluas 1.225,53 m3/detik.
Selain itu bandungun ini juga berpotensi menjadi sumber pembangkit listrik sebesar (PLTA) sebesar 6,34 MW dan bisa memenuhi kebutuhan air bersih dan penyediaan air baku sebesar 0,50 m3/detik, menyuplai air irigasi seluas 9.420 hektar yang terdiri dari intensifikasi Daerah Irigasi (DI) Alue Ubay seluas 2.743 hektar dan ekstensifikasi DI Pasee Kanan seluas 6.677 hektar.
Targetnya proyek ini selesai tahun 2019 namun karena berbagai persolan teknis, terutama masalah pembebasan lahan hingga belum rampung.
“Namun demikian hasil rapat dengan pemerintah Propinsi Insya Allah, kita do’akan bisa selesai akhir tahun 2023 ini” tambah Azwardi.
Progres pembangunannya sudah mencapai 68,57%, sisanya 31,43% harus dikerjakan sampai batas akhir hingga 23 November 2023.
Persoalan 269 bidang lahan tanah di Aceh Utara dan 104 bidang lahan tanah di Bener Meriah belum tuntas diselesaikan namun para pihak yaitu Pemerintah Aceh, pemerintah Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Utara sudah duduk rembuk untuk segera menyelesaikan masalah ini.
Tanah yang akan dibebaskan ini merupakan permasalahan utama sehingga Bendungan Keureuto hingga saat ini belum tuntas pelaksanaannya. Apabila upaya ini segera tuntas maka, akan mempercepat proses penyelesaian pembangunan Bendungan Keureuto.
“ Karena itu perlu dukungan kita bersama, khususnya kaum Milineal ini, semakin cepat semakin baik, suasana dan isu-isu positif melalui media sosial itu salah satu bentuk dukungan yang mendorong kelancaran pelaksanaan tugas-tugas pemerintah, hadirnya Bendungan Keureuto nantinya akan meningkatkan produktivitas masyarakat di bagian hilir bendungan terkait penyediaan air irigasi dan sumber air baku” ucapnya.
Kata dia, kita juga berencana membangun boarding school, mari kita perkuat doa untuk tercapainya sebuah cita-cita mulia ini. Selain itu, juga kita sudah menyusun rencana untuk adik-adik milenial akan dilatih ilmu tentang Migas dan akan dikirim ke beberapa negara.
Ketua Forum Pemuda Pase Milenial Muhammad Fadli, SH, mengatakan pihaknya mengapresiasi kehadiran Pj Bupati Aceh Utara dalam silaturahmi tersebut.
“Belum lama Bapak Pj Bupati tugas di Aceh Utara sudah banyak terobosan yang dilakukan, seperti penanganan banjir yang sangat serius di wilayah tengah Aceh Utara,” Fadli
Fadli sepakat milenial harus kerjasama dalam membangun Aceh Utara, dia juga mengucapkan terimakasih kepada Pj. Bupati yang mengajak Milenial ikut serta secara bersama memikirkan bagaimana memajukan Aceh Utara. Fadli mengajak para Milenial di wilayah ini untuk berkolaborasi dan mendukung program kerja Bapak Pj, Bupati. [Adv]