Mahasiswa KKN 299 Unimal Membuat Biopori Kompos Sebagai Alternatif Limbah Rumah Tangga Desa Air Joman
Asahan | Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Balik Kampung Universitas Malikussaleh (KKN BK Unimal) Kelompok 299 melakukan pembuatan biopori kompos dengan memanfaatkan sampah/limbah rumah tangga di Dusun IV Desa Air Joman, Kec. Air Joman, Kab. Asahan, Prov. Sumatera Utara, Selasa (17/11/2020).
Melihat keadaan saat ini, pengolahan sampah baik sampah organik maupun anorganik merupakan salah satu masalah yang tidak asing lagi di tengah masyarakat. Banyak dari sebagian masyarakat kurang peduli terhadap keadaan serta kelestarian di lingkungan sekitar. Kondisi yang seperti ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan seperti, banjir.
Mahasiswa yang mengambil skema Kuliah Kerja Nyata Balik Kampung (KKN-BK) Kelompok 299 ini beranggotakan 4 (empat) orang mahasiswa yaitu Andri Fadillah sebagai ketua kelompok dari Jurusan Teknik Industri, Nurul Aprilia Z. Simangunsong dan Rani Nurmaleli dari Jurusan Agroekoteknologi dan Intan Ayu Nita Dalimunthe dari Jurusan Agribisnis menerapkan suatu metode sederhana untuk kelestarian lingkungan masyarakat yaitu dengan membuat lubang biopori kompos. Lubang biopori kompos ini sebagai metode alternatif untuk meresapkan air hujan dan mengolah sampah organik, sampah yang dimasukkan seperti sisa sayuran dan buah-buahan dimasukkan kedalam lubang untuk dijadikan sebagai pupuk kompos, kemudian sampah-sampah organik yang ada di dalam biopori akan terurai dengan bantuan aktifitas organisme biota tanah, seperti cacing tanah, rayap dan fauna tanah lainnya yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman sayur dan buah-buahan. Lokasi kegiatan ini dilakukan di lahan pertanian Dusun IV Desa Air Joman, Kec. Air Joman, Kab. Asahan, Prov. Sumatera Utara.
Andri Fadillah selaku ketua kelompok 299 KKN-BK UNIMAL mengatakan Bahan pembuatan pupuk kompos, dapat memanfatkan sayuran sisa rumah tangga, daun-daunan, rumput, buah-buahan yang sudah busuk, nasi, dan bahan lain yang bersifat organik. Bahan-bahan tersebut sangat mudah didapatkan. Hal itulah yang mendasari kami membuat suatu alternatif untuk pemecahan masalah terhadap lingkungan sekitar yaitu dengan memanfaatkan limbah rumah tangga tersebut dengan menjadikannya sebagai kompos yang menggunakan teknologi sederhana dan cara pembuatannya lebih mudah dibuat karena memanfaatkan dari bahan yang mudah di dapat ujar Andri.
Dalam pembuatan biopori kompos ini, salah satu petani Desa Air Joman yaitu Bapak Saiful ikut membantu mahasiswa KKN-BK UNIMAL membuat lubang bipori dengan menggunakan bor tanah pada kedalaman kurang dari setengah meter. Beliau juga mengatakan metode ini tidak ribet dan mudah untuk di aplikasikan, sehingga masyarakat tidak keberatan untuk menerapkannya ujar Pak Saiful.
Sementara itu Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kelompok 299 Nazima, S.P., M.Si mengatakan bahwa pembuatan biopori kompos bisa dibuat di mana saja, bahkan dapat di buat di halaman rumah sekalipun di tempat yang tanahnya tertutup dengan semen. Beliau juga berharap setiap masyarakat Desa Air Joman dapat menerapkan biopori kompos sendiri dengan sederhana.